Selasa, 24 November 2009

MARKETING MIX STRATEGY PROMOTION BATIK

Batik, Strategi pemasaran, Bauran pemasaran (produk, harga, lokasi, tempat), Bauran promosi, Bauran pemasaran jasa

Batik, kain tradisional Indonesia yang terkenal di seluruh dunia karena keanekaragaman dan kekhasan motifnya ini, kembali bergairah dewasa ini. Perkembangan industri batik di Indonesia dalam 2 tahun terakhir, berkembang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan perancang-perancang nasional yang menggunakan batik sebagai materi utama atau elemen komplementer dalam rancangan mereka dan semakin banyak masyarakat, di mulai dari kota-kota besar, seperti Jakarta dan Bandung, yang mengenakan batik dalam berbagai kesempatan.

Meningkatnya animo masyarakat di kota-kota besar ini terhadap batik, tidak terlepas dari reaksi kejengkelan masyarakat Indonesia terhadap klaim negara tetangga sebagai pemilik batik. Rasa nasionalisme dan kepemilikan batik sebagai warisan budaya asli Indonesia yang harus dilestarikan, mendorong masyarakat untuk "kembali" mengenakan batik. Beberapa perancang nasional melihat animo masyarakat ini sebagai hal yang patut didukung, selain visi mereka untuk melestarikan salah satu warisan budaya nenek moyang Indonesia, dengan membuat pakaian dari materi batik dengan konsep "ready to wear" dan desain (baik untuk model pakaian maupun ragam hias batiknya) yang menarik dan sesuai suasana zaman.

Kecintaan terhadap kain tradisional batik dan keinginan agar semakin banyak masyarakat yang mengenakan batik, membuat butik Ayanna hadir untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin mengenakan batik dalam desain yang modern, eksklusif, dan elegan. Butik yang berlokasi di Jalan Setiabudi no. 112, Bandung 40141 ini adalah spesialis dalam batik dan kebaya.

Penulis mengambil studi kasus butik Ayanna dalam menganalisis keinginan pasar mengenai trend busana batik saat ini, yang selanjutnya akan dijadikan acuan dalam strategi pemasaran butik, dengan pertimbangan Ayanna merupakan butik yang salah satu spesialisasinya adalah batik dengan konsep rancangan yang didesain sendiri (limited edition) dan modern. Target segmentasi pasar butik Ayanna sendiri adalah masyarakat penggemar pakaian atau kain batik, golongan sosial ekonomi menengah ke atas, dan berdomisili di Bandung. Dengan segmentasi pasar seperti di atas, didukung dengan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki butik saat ini, menjadi tantangan bagi penulis untuk dapat membuat strategi pemasaran yang tepat untuk butik Ayanna dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat.

Strategi pemasaran butik Ayanna dalam tugas akhir ini dibuat berdasarkan bauran pemasaran (konsep 4P), yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Untuk strategi produk, penulis menyarankan agar Ayanna melakukan 3 hal, antara lain: memperluas kategori produk batik yang dijual; menambah variasi untuk setiap ketegori produk batik, baik dari segi jenis material yang digunakan, teknik pembuatan batik, atau desain motif batik; serta menambah jumlah barang untuk beberapa kategori produk batik yang dirasa kuantitasnya masih kurang saat ini.

Mengenai strategi harga, disarankan agar kebijakan harga yang diterapkan di butik selama ini mengalami penyesuaian seiring dengan situasi kompetitif di pasar, selain tetap mempertimbangkan biaya produksi barang dan operasional butik. Untuk kategori produk batik yang merupakan produk unggulan butik dan penjualannya dinilai cukup baik selama ini, seperti set sarung dan selendang, tidak mengalami perubahan dalam hal kebijakan harga. Sedangkan untuk produk batik lainnya, penulis menyarankan agar butik Ayanna menetapkan harga jual sebesar maksimal satu setengah kali dari harga pokok penjualan.

Lokasi butik Ayanna saat ini dinilai cukup strategis dan merupakan salah satu keunggulan butik, sehingga penulis hanya melakukan perubahan dalam hal desain interior showroom butik. Pembuatan desain showroom butik yang baru, mengacu pada ketersediaan ruangan dan perencanaan butik, seperti tata letak display untuk setiap kategori produk, dan elemen-elemen pendukung butik

Terakhir, berkaitan dengan strategi promosi butik, penulis memilih bauran promosi melalui iklan, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan dengan pelanggan sebagai bentuk komunikasi pemasaran. Penambahan bauran pemasaran jasa juga dilakukan untuk memperkuat kesan butik sebagai penyedia busana tradisional yang modern dan eksklusif.

Oleh : DYAH FITHRIANA KUSUMADEWI , Central Library Institute Technology Bandung(2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar